Kota Lhokseumawe menjadi salah satu sampel dalam pelaksanaan Kerangka Sampel Area (KSA) ubinan padi yang berada di Gampong Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat. Dalam rangka kegiatan tersebut, kepala BPS Kota Lhokseumawe turut meninjau langsung pelaksanaan KSA ubinan padi yang dilakukan oleh tim produksi BPS Kota Lhokseumawe, bersama aparatur desa, dan pemilik lahan pada Rabu (7/5).
Metode KSA ubinan padi dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu secara manual dan combine harvester. Penghitungan produktivitas padi secara manual dilakukan dengan memplot ubinan berukuran 2.5 m x 2,5 m untuk dihitung padi yang dihasilkan. Produktivitas tersebut nantinya dapat menggeneralisir keseluruh produktivitas pada pada lahan yang ditanam.
Berkembangnya teknologi saat ini, pemanenan padi juga dapat dilakukan menggunakan mesin combine harvester. Secara rata-rata, mesin ini dapat menyelesaikan pemanenan 1 hektar lahan selama 3 jam. BPS mengambil dan membandingkan kedua metode ini untuk dilihat produksi padi yang dihasilkan.
Sementara itu, menurut petani, produksi padi sering tidak memuaskan. Hal ini disebabkan oleh wabah penyakit dan kekeringan yang dialami. Mereka berharap, pemerintah turut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini, misalnya dengan membangun irigasi maupun subsidi pestisida, dan kebijakan lainnya
====================
Lhokseumawe Meugah, Aceh Unggul
Berperan, Bersinergi, Berprestasi
====================
